Kalau kita mendengar ada orang yang terkena penyakit saraf, maka pikiran kita terbayang seorang yang mengalami gangguan jiwa atau gangguan ingatan. Padahal antara penyakit saraf dan gangguan jiwa merupakan dua hal yang berbeda. Nama jenis ilmunya pun sudah berbeda, ilmu yang mempelajari tentang saraf disebut neurologi, sedangkan ilmu yang mempelajari gangguan jiwa disebut psikiatri.
Dari semua sistem yang ada pada tubuh manusia, sistem saraf merupakan sistem yang paling tinggi perkembangannya dan paling kompleks. Sistem saraf ini menjaga kita tetap berhubungan dengan lingkungan sekitar kita, menjelaskan kepada kita apa yang kita lihat dan membedakan berbagai bunyi yang kita dengar. Sistem saraf akan mengingatkan kita ketika kita lelah dan memerlukan istirahat atau tidur, ketika kita lapar dan membutuhkan makanan, dan ketika terlalu panas atau terlalu dingin. Dia juga mengatur fungsi dari sistem yang lain yang biasanya tidak terikat pada kemauan kita. Sistem saraf menjaga kita dengan keseimbangan dan mengontrol otot-otot pada lengan, tangan dan jari-jari kita sehingga kita bisa mengancingkan pakaian, menulis surat atau menggunakan garpu di meja. Sistem ini bertanggung jawab atas daya pikir, tingkah laku, perasaan dan sikap kita. Sistem saraf kira-kira sama dengan jaringan komunikasi yang terjalin diseluruh tubuh. Kawat dari sistem ini disebut urat saraf dan kawat inilah yang menyampaikan pesan. Pesan-pesan ini diwujudkan dalam bentuk ilmpuls daerah yang sensitif dipermukaan atau dibagian dalamnya, menuju pusat sistem saraf. Pusat sistem saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Dari pusat sistem saraf ini, urat saraf menyampaikan impuls menuju otot dan kelenjar.
Otak adalah adalah yang terbesar dan paling kompleks diantara seluruh sistem saraf. Otak terdiri dari tiga bagian besar:
1. Otak besar, merupakan bagian otak yang paling besar. Pada bagian otak besar ini terdapat daerah-daerah yang memiliki fungsi berbeda yang mengatur penciuman, penglihatan, gerak, pusat wicara, pusat rasa dan daya pikir.
2. Otak kecil yang terletak di bagian belakang pada rongga tengkorak berbentuk oval. Otak kecil dianggap sebagai pusat koordinasi motorik tak sadar dari otak. Otak kecil membantu kita mengatur keseimbangan kita sepanjang waktu dengan mengatakan kepada kita apakah kita sedang berdiri, berjalan atau sedang tiduran. Dengan mendapatkan otot yang tepat berarti otak kecil membantu mengontrol semua gerakan tubuh. Apabila kita menggapai sesuatu dengan tangan, gapaian itu akan menuju ke arah benda yang dikehendaki. Keseimbangan tubuh terganggu apabila otak kecil terganggu oleh penyakit atau terluka/trauma kecelakaan. Si penderita tidak mampu mengatur gerakan otot namun tidak terjadi kelumpuhan, hanya pusat pengontrol yang melemah.
3. Tangkai otak, berfungsi sebagai pengontrol gerak refleks tertentu yang berhubungan dengan pendengaran dan penglihatan, pusat pengontrol pernafasan, pengontrol detak jantung, pengontrol pelebaran pembuluh darah, fungsi motorik dan gerakan.
Kita perhatikan begitu besarnya peranan atau fungsi otak dalam kehidupan kita terutama yang berhubungan erat dengan perasaan, sehingga timbul pertanyaan, manakah yang berperan sebagai pusat rasa misalnya marah, sedih dan semacamnya, hati atau otak?.
Sebenarnya hal itu tidak perlu dipertentangkan. Otak sebagai benda mati tidak akan berfungsi apabila tidak ada tenaga penggerak, maka ruh atau jiwa adalah sebagai tenaga penggeraknya ibarat sebuah baterai. Disinilah sebetulnya kunci jawaban terjadinya "kesurupan", yakni bila mana terjadi sesuatu yang mengakibatkan terangsangnya pusat-pusat otak tersebut maka akan menimbulkan gangguan kesadaran. Rangsangan tersebut bisa berupa suara, warna tertentu,stres dan lain sebagainya yang dapat mengsugesti pusat otak tersebut.
Bagian sistem saraf yang lain adalah sumsum tulang belakang, merupakan massa jaringan saraf berbentuk silinder memanjang yang terletak pada saluran tulang belakang. Sumsum tulang belakang ini hanya membentuk kira-kira 2% dari berat sistem saraf pusat. Bagian ini berperan sebagai pusat refleks penting yang menerima berbagai impuls yang dibawa sepanjang serabut-serabut indera yang berjumlah besar.
Di samping sistem saraf pusat terdapat pula sistem saraf tepi. Terdapat empat puluh tiga pasang saraf datang dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh bagian tubuh. Saraf ini menyusun sistem saraf tepi. Serabut indera meluas ke kulit, otot, persendian serta juga ke berbagai organ perasa. Serabut motorik meluas ke otot, kelenjar dan saluran-saluran darah.
Selain itu terdapat pula sistem saraf otonom yang bertindak sendiri dan tidak berada di bawah pengawasan "kemauan" kita, misalnya yang terdapat pada saluran pencernaan, pernafasan dan jantung.
Shalat merupakan contoh terindah bagaimana fungsi sistem saraf bekerja, misalnya ketika takbiratul ihram. Kita harus dengan sadar meletakkan kedua telapak tangan agar sejajar bahu dan ujung jarinya sejajar daun telinga bagian bawah sambil membaca takbir dan juga pada gerakan-gerakan shalat lainnya.
WALLAAHU A'LAM
Sumber : http://pamungkas.mywapblog.com/
0 Komentar untuk : SISTEM SARAF DALAM TUBUH KITA