"Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menundukkan bagimu (manusia) apa yang ada di bumi, dan kapal yang berlayar di lautan dengan perintah-NYA. Dan DIA menahan (benda-benda) langit agar tidak jatuh ke bumi, melainkan degan izin-NYA ? Sungguh Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia." (Al-Hajj : 65)

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air, maka mengapa mereka tidak beriman ?". (Al-Anbiya : 30)

Pada hari sabtu tanggal 16 Februari 2013, sebuah meteor yang diperkirakan beratnya 10 ton jatuh di bumi Rusia, tepatnya di kawasan Urats di Danau Cherbakul dengan banyak korban (1.200 orang) dan memporak porandakan 2.962 rumah, pabrik, perusahaan dan fasilitas lain. Para ahli astronom terperangah, karena hal itu terjadi di luar dugaan dan tidak terdeteksi sejak awal. Untung jatuhnya di sebuah danau sedang dampak yang terjadi akibat getaran tadi. Hal yang sama pernah terjadi pada tahun 1908, juga di Rusia. Benda angkasa yang berdiameter 45 meter menembus atmosfir bumi dekat Sungai Tungkuska di Siberia. Hutan seluas 1.287 kilometer persegi rata dengan tanah. Untungnya lagi peristiwa itu terjadi di kawasan terpencil. Betulkah itu suatu keberuntungan?

Kalau kita perhatikan ayat Allah pada Surah 22 Al-Hajj ayat 65 di atas, kita yakin atas dasar iman kita bahwa itu bukan satu kebetulan tapi benar-benar Allah-lah yang menentukan benda-benda langit itu jatuh tidak di tengah kota besar umpamanya. Padahal kata para ahli jika jatuh di kota besar, Washington DC dan kawasan penyangganya bisa rata dengan tanah. Begitu dahsyat dan mengerikan. Hal ini terjadi semata karena izin Allah dan ke Maha Pengasih dan ke Maha Penyayang-NYA. Seperti halnya Asteroid 2012 DA14 yang diramal orang akan menyebabkan dunia kiamat, ternyata benda langit ini tidak sampai menyentuh bumi kita dan hanya melintas saja. Itu pun dengan izin Allah...!

Yang harus mendapat perhatian ternyata bahwa hal-hal yang bertalian benda-benda angkasa dengan kemungkinan jatuh ke bumi telah diisyaratkan Allah 15 abad yang lalu ketika Al-Qur'an diturunkan secara berangsur kepada Rasulullah Muhammad SAW dan sampai ke tangan kita pada saat ini dalam keadaan utuh. Para ahli baru memperkirakan benda-benda itu ada sekitar 500.000 asteroid yang diantaranya berukuran sebesar gunung yang bisa menghancurkan peradaban manusia. Seperti 65 juta tahun yang lalu yang telah memusnahkan dinosaurus. Ayat ini juga membawa manusia pada suasana lain ketika DIA bisa menundukkan apa yang ada di bumi ini, kapal yang berlayar di lautan, yang tidak keluar dari jalur perintah-NYA, semuanya agar manusia mau bersyukur.

"Asteroid merupakan benda langit penting yang merupakan sisa-sisa pembentukan sistem tata surya di masa awal." demikian kata para ahli.

Pernyataan itu justru menjabarkan ayat Allah Surah Al-Anbiya ayat 30 yang dengan jelas memberikan pernyataan benarnya "bumi dan langit" keduanya dulu menyatu.

Dan karena segala sesuatu Allah ciptakan dari air dengan banyak sebutan maka benda-benda padat seperti halnya bumi, matahari dan langit yang dimaksud juga berasal dari air pula.

Mengapa ayat 30 Surah Al-Anbiya ini dipertanyakan kepada orang kafir?

Karena mereka tidak pernah mau beriman ketika berhadapan dengan sesuatu yang di luar batas jangkauan akal dan pikiran mereka. Iman yang membawa kaum muslimin generasi awal mempercayai hal itu padahal belum dibuktikan. Sekarang setelah melewati banyak bukti, lewat penelitian seksama dengan didukung peralatan canggih dan terbukti kebenarannya, apakah masih juga ada orang yang tidak mau beriman?

Catatan para ulama menyatakan bahwa para ahli lewat penelitian yang seksama dalam pelbagai ilmu yang disodorkan Al-Qur'an seharusnya lebih dulu menyatakan keimanannya dibanding orang awam.

Kenyataannya...?

Banyak diantara mereka yang hanya berhidmat pada ilmu semata disamping tidak sedikit mereka yang kemudian beriman kepada Allah SWT.

Kasih sayang Allah kepada mahluk-NYA yang bernama manusia tidak terbatas. Segala yang ada di bumi ini untuk manusia bahkan dipersilahkan untuk menjelajahi ruang angkasa dengan segenap kekuatan yang dimilikinya. Yang harus diingat, semuanya telah Allah "islahkan", ditertibkan, dibereskan keteraturannya sedemikian rupa, jangan sampai dirusak. Kalau dirusak? Jangan-jangan meteor yang berukuran kecil akan semakin sering jatuh ke bumi gara-gara pemanasan global, hutan-hutan ditebang seenaknya, atau bahkan benda-benda langit "tambahan" akibat ulah manusia menciptakan benda ruang angkasa bukan untuk tujuan yang baik, tapi untuk memata-matai negara-negara yang nanti akan mereka caplok di bawah kekuasaannya. Atmosfir pun bolong-bolong, padahal Atmosfir lah yang bisa menahan benda-benda langit itu jatuh secara utuh, terbakar sebelum sampai ke bumi ini.

Seluruhnya kembali kepada kita orang-orang yang beriman yang kadang tidak sadar akan nilai imannya sendiri sehingga ikut merusak dalam segala sebutannya, termasuk mereka yang kafir yang tidak sadar juga akan ke Maha Pemurahan dan Kasih Sayang Allah SWT kepada manusia.

"DENGAN IMAN MARI KITA SELAMATKAN BUMI KITA DENGAN SEGALA ISINYA...!"

WALLAAHU A'LAM



Sumber : http://pamungkas.mywapblog.com/
Show comments
Hide comments
0 Komentar untuk : ALLAH MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG